Cara Efektif Mengatur Uang Jajan Anak: Ini 3 Caranya!
Setiap pagi tentunya anda tidak akan pernah lupa untuk menyediakan uang saku yang lebih sering di sebut uang jajan kepada anak anda. Bahkan hampir semua orang tua akan memiliki stok uang pecahan untuk diberikan pada anak mereka setiap pagi sebagai uang saku. Memberikan uang jajan anak walaupun sebuah rutinitas yang umum dilakukan namun memiliki makna edukasi mengenai pengelolaan keuangan pada anak. Bahkan pada beberapa anak sudah ada yang mampu diberikan uang jajan seminggu sekaligus dan kemudian mereka sendiri yang mengelolanya setiap hari Berikut ini dibawah merupakan beberapa cara mengatur uang jajan anak yang efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.
Bagaimana Cara Mengatur Uang Jajan Anak
Sesuaikan dengan tingkatan pendidikan
Umumnya uang jajan anak diberikan ketika mereka masuk jenjang pendidikan SD. Karena biasanya anak TK tidak diperbolehkan untuk diberikan uang saku. Dan tentunya uang jajan bagi anak SD akan lain jumlahnya dengan anak SMP dan SMU. Jadi semakin tinggi tingkat pendidikan anak, maka uang saku mereka juga akan semakin banyak. Selain karena jam belajar mereka yang berbeda juga dikarenakan SD belum mampu untuk mengatur sendiri uang jajan yang diberikan. Berbeda dengan anak SMP dan SMU yang sudah mampu untuk mengelola uang saku yang diberikan.
Jarak rumah ke sekolah
Kebanyakan anak SD bersekolah di lokasi sekolah yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal. Bahkan cukup hanya dengan bersepeda atau diantar orangtua mereka, jadi tidak perlu membayar transportasi umum. Karena itu uang jajan bagi anak SD tidak perlu banyak. Berbeda ketika mereka sudah masuk tingkat SMP atau SMA dimana umumnya lokasi sekolah telah lebih jauh dari tempat tinggal. Jadi kalau sekolah mereka tidak terjangkau dengan transportasi pribadi seperti sepeda maka anda perlu memberikan uang saku tambahan untuk transportasi umum. Belum lagi jika jarak sekolahnya semakin jauh, maka akan semakin besar juga uang transportasi yang harus dibayar.
Sesuaikan dengan kegiatan Ekstrakurikuler
Jadwal dan kegiatan sekolah pada anak SD tentu tidak akan sepadat anak SMP dan SMA. Jadi jadwal dan kegiatan ekstrakurikuler pada anak SD juga tidak akan sebanyak anak SMP dan SMU. Biasanya sekolah di tingkat SMP dan SMU menyediakan lebih banyak kegiatan ekstrakurikuler selain Pramuka sehingga mereka akan lebih lama berada di sekolah. Belum lagi jika anak masih mengikuti les atau bimbingan belajar di luar sekolah mereka.
Untuk waktu pemberian uang saku juga dapat disesuaikan dengan kemampuan serta tingkat tanggung jawab anak dalam mengelola keuangan. Jika dirasakan anak sudah mampu mengelola keuangan dengan baik dan bertanggung jawab, maka tidak ada salahnya memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mengelola keuangan mereka sendiri dengan pemberian uang saku seminggu sekali. Selain anak akan menjadi lebih dewasa dalam hal keuangan, anda juga akan lebih memudahkan anda sendiri. Karena ketika mereka sudah beranjak menjadi mahasiswa maka lebih mudah jika diberikan uang saku sebulan sekaligus.
Jika kemudian anak telah menghabiskan uang saku mereka sebelum waktunya, maka anda perlu untuk mengajak anak untuk berdiskusi untuk mengetahui penyebabnya. Jangan marah karena bisa saja uang saku itu habis untuk keperluan membeli bingkisan bagi temannya yang sakit, lapar atau haus setelah berolahraga yang lebih berat dari biasanya. Jika perlu pada saat-saat tertentu berikan uang jajan anak lebih banyak dari biasanya. Atau jauh lebih baik lagi jika anak mau membawa bekal makan dan minum dari rumah sehingga anak dapat belajar menabung.
Posting Komentar
0 Komentar